Kejadian ini masih hangat beberapa hari lalu, di daerah dekat dengan rumah saya (maaf tidak saya sebutkan). Dimana terjadi tabrakan maut antara motor dengan truk bermuatan berat, yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia ditempat kejadian. Awalnya saya tidak tahu dengan berita tersebut, karena kesibukan aktivitas kerja yang padat. Hingga suatu ketika saya melewati daerah kejadian tersebut.
Pulang kerja, seperti biasa saya biasa ngopi terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Saya terbiasa pulang dini hari, karena saya hobi nongkrong untuk melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 01.00 wib, dini hari. Saya secepatnya berpamitan pulang kepada kawan-kawan saya. Saat perjalanan, dalam hati saya ada yang janggal, hingga tepat saya melewati tempat kejadian tersebut.
Saya selalu melewati jalan tersebut karena merupakan jalan utama untuk menuju rumah saya. Malam itu saya tak pernah melihat 2 sosok tersebut dipinggir jalan dengan posisi duduk menangis dengan visualisasi yang remuk tidak karuan. Saya tidak tau kalau sore tadi telah terjadi tabrakan maut ditempat itu, hingga merenggut 2 nyawa sekaligus.
Sosok lelaki dan perempuan yang menangis menjerit betapa kesakitan duduk ditepi jalan. Seperti menyimpan banyak kesedihan dengan tubuh hancur tak karuan. Saya sempat menoleh sebentar yang mana waktu itu saya langsung mual dan muntah karena tidak kuat melihatnya.
Di malam ke-2 kembali saya melewati tempat tersebut pada tengah malam. Namun kali ini saya agak memperlambat laju motor. Karena satu jalur, saya putar balik kembali ke tempat tersebut. Tanpa disadari motor saya seakan ingin berhenti ditempat orang jualan bunga sekar. Sadar setengah tidak, saya bingung kenapa saya membeli bunga sekar pada tengah malam itu. Lalu saya melanjutkan kembali ketempat itu. Kebetulan disana ada sebuah warung yang tak jauh dari lokasi tersebut. Tepat pukul 02.00 wib, saya duduk memesan kopi di warung tersebut.
Sambil menyalakan satu batang rokok saya bertanya pada penjaga warung tentang apa yang terjadi di tempat yang saya fotokan diatas. Bahwa kemarin sore telah terjadi kecelakaan maut di tempat tersebut yang menelan 2 nyawa sekaligus. Dalam cerita penjaga warung, otomatis saya mengaktifkan sukma, Kemudian langsung berkomunikasi dengan 2 korban tersebut, semuanya hampir remuk sebagian tubuhnya.
Setelah memberi salam kepada 2 sosok tersebut, gambaran saya langsung flash-back kejadian yang diceritakan penjaga warung. Sangat tragis memang, sampai pada waktu itu saya tak kuat meneteskan air mata. Setelah saya memperkenalkan diri, saya mencoba membantu untuk penyempurnaan mereka yang tidak sempurna akibat kecelakaan tersebut. Sosok yang wanita hampir semua tubuhnya hancur sedang yg lelaki hanya sebagian.
Setelah semua sudah sempurna, khususon al fatihah saya kirimkan ke mereka. Lalu bunga yang entah kenapa saya beli tadi langsung saya taburkan di area tempat kejadian tersebut. Ketika semua sudah selesai, ada yang sangat janggal waktu itu. Entah kenapa raut wajah mereka seakan masih menyimpan kesedihan yang mendalam. Saya mencoba mendekati dan berkomunikasi kembali, “Kenapa setelah semua sudah sempurna tetapi masih menyimpan beberapa kesedihan?” Ternyata dalam kesedihannya itu mereka menginginkan agar beberapa anggota tubuh yang hancur juga dimakamkan. Saya semakin penasaran, seperti apa kecelakaannya waktu itu. Sehingga membuat saya membuka media dan bertanya kepada penjaga warung.
Ternyata kejadian maut tersebut memang cukup parah dan extrem sekali. Bisa di lihat dari ghaibnya yang lumayan berantakan. Lalu sosok wanita berdialog dengan saya, meminta tolong agar tubuhnya yang remuk dijalan bisa dikuburkan juga. Saya tidak menolak, dan kemudian hanya meminta agar semuanya dikembalikan ke Allah SWT. Karena dari tanah semua akan kembali ketanah. Saya berkata bahwa tidak mungkin saya menyapu atau mengumpulkan bekas remukan daging, tulang dan kulit yg sudah tercecer dan tercampur dengan tanah di jalan.
Sampai saya pulang, sosok wanita terus mengikuti saya. Sampai saya sendiri seakan merasa terganggu karena dirumah ada ponakan saya yang masih kecil dan ketakutan ketika melihat saya. Dan beberapa hari kemudian (Kamis), sosok wanita tersebut sampai mengikuti ke mabes PSJ. Lalu akhirnya saya kasih pengertian, kembali sesuai dengan arahan Romo. “Dari tanah semua akan kembali ketanah.”
Alhamdulillah agak sedikit menenangkan sosok tersebut.
(By: FZ)