Ini hanya sekedar cerita, boleh percaya boleh juga tidak.
Sore tadi tepatnya waktu sholat Magrib, tiba-tiba saya ingin sholat Magrib di musholla tepi jalan samping pemakaman. Letaknya tepat di atas mata air, yang merupakan asal usul desa Pancor, tempat tinggal saya tinggal sekarang. Sesaat saya duduk dikursi karena menunggu sepi dulu, Kebiasaan saya, lebih nyaman jika sholat sendiri.
Tetapi tanpa tersadari, tiba-tiba tertidur.
Dalam tidur tersebut saya bermimpi berada disekitar musholla dan ada yang datang sambil berkata, “Disini dulu ada pura. Sontak langsung terbangun karena hidungku dicubit bidadariku, “Kok tidur dikursi? Kalo ngantuk tidur di dalam yah…,” kata sang bidadari. Akhirnya sontak langsung bangun dan bergegas mengambil kunci motor untuk ke musholla.
“Mau ke musholla yah?,” tanya bidadari.
“Iya…,” jawab saya.
“Dah hampir Isya’ lho…,” sahutnya lagi
Dalam hati sambil berlalu pergi, baru saja tidur sebentar tadi ternyata lama. Sesampainya di musholla langsung ambil wudlu, langsung naik untuk menghadap. Karena musholla juga sudah sepi tinggal 1 orang yg sedang wirid. Ditengah roka’at kedua tiba-tiba terdengar suara sesuatu bertabrakan. Sontak kaget karena suara yang begitu keras. Hingga orang yang tadi wirid di sebelah saya berdiri dan bergegas mencari sumber suara tadi.
Tidak bisa saya hindari tiba-tiba dalam hati berkata, “Tabrakan pasti,” waduh buyar deh sholat saya. Lalu terlintas dumtruck berwarna hijau. Melaju kencang, lagi-lagi dalam hati, “Tabrak lari,” makin buyar solat saya. Selesai sholat langsung bergegas keluar musholla dan menuju ke jalan. Sesampai dijalan kaget melihat orang sudah berkerumunan. Benar ternyata kecelakaan.
Tanpa pikir panjang langsung saya merangsek ke kerumunan tersebut. Terlihat motor yang hancur dan korban tergeletak. Sambil saya bertanya, “Kok tidak dibawa ke rumah sakit?”
Karena saya rasa sudah agak lama kejadian tabrakan tersebut. Ada yang menjawab, “Sudah mati bang.”
Memang terlihat berlumuran darah dan tidak ada nafas dan gerakan sama sekali. Innalilla, kata saya spontan.
Dan saya lanjut bertanya, “Ini kecelakaan tunggal ya?”
“Tabrak lari bang, soalnya tadi ada bus yang melaju kencang.”
Dalam hati, “Oalah, kenapa tadi yang terlintas dumtruck warna hijau?,” sambil garuk2 kepala. Walah ternyata saya salah. Tiba-tiba ada yang nyeletuk dibelakang, “Bukan bus mas, tapi dumtruck, sopirnya ngaku bahwa dia lawan tabrakan motor ini, cuma dia sengaja terus jalan dan berhenti agak jauh dari tempat kejadian karna takut di masa.” Lah ternyata benar, dumtruck. Karena masih penasaran saya ingin pergi memastikan warna dumtruck itu benar warna hijau atau bukan.
Saat mau pergi tiba tiba sekelebat terlihat seseorang berdiri didekat mayat korban dengan muka pucat dan berlumuran darah. “Lho, kok wajahnya sama seperti korban?,” dalam hati keheranan. Baru saya sadar itu ruh/ sukma korban.Kemudian terdengar suara, “Masih belum waktunya.” Dalam hati berkata, “Kembali saja sampean belum waktunya meninggal, tiba-tiba seseorang yang ada didekat korban berkata, “Bang, orang ini masih hidup. Dia bernafas bang!”
Saya pun kaget campur penasaran akhirnya ikut melihat ternyata benar, tampak perutnya bergerak karna nafas. Alhamdulillah, ucap saya dalam hati.
Setelah itu, saya ikut mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Setelah selesai saya ingat dan masih penasaran dengan warna dumtruck tersebut. Akhirnya saya menuju ke lokasi dumtruck tersebut parkir. Ternyata benar dumtruck tersebut berwarna hijau.
Cerita ini hanya sarana berbagi pengalaman saja
Salam salim buat romo Sidharto Haryo Pusoro, dewan guru dan para murid serta member grup FB PSJ.
Skian dan trimakasi…
Salam SEKARJAGAD
Semoga slalu berkah
(Copy by: Destha)