Entah kenapa saya memberikan judul yang agak aneh, karena ini sesuai dengan yang saya alami ketika itu. Pesugihan tidak hanya dipelosok desa saja, namun dikota besar para pelaku pesugihan juga banyak. Demi kepuasaan nafsu dan perut, orang yang buntu pikiran akan melakukan hal yang sedemikian rupa hingga jalan pintas yang di ambil.
Tepat di Surabaya dengan metropolitannya yang tak pernah sepi. Disisi lain banyak juga menyimpan misteri para pelaku pesugihan. Kejadian ini sebenarnya sudah sangat lama sekali, namun saya tak ingin menyebut daerahnya. Waktu itu tepat pukul 02.00 WIB, ketika lagi santai saya dikejutkan oleh teriakkan kawan yang ketakutan waktu itu.
Kawan saya bercerita bahwa telah melihat sosok wanita memakai kerudung dan baju berjubah putih dengan membawa tas plastik sedang berdiri tepat didepan rumah tetangganya. Ketika itu mereka sedang duduk-duduk di teras depan rumah, dari salah satunya mereka melihat sosok aneh tersebut lalu memberitahu kawan lainnya.
Sontak seketika itu mereka meneriaki sosok aneh tersebut sambil mengejar karena mencurigakan. Setelah dikejar tak jauh, tiba-tiba sosok tersebut menghilang. Otomatis mereka sangat kaget dan sangat ketakutan, sedang didepan kampung seorang penjaga pos di tanya bahwa tidak melihat ciri-ciri tersebut melintas di depan poskamling.
Setelah mendapat info tersebut, saya langsung menuju TKP yang tak jauh dari tempat nongkrong saya. Memang saya melihat kampung itu sangat aneh dari dulu. Seketika itu saya coba meneropong ghaib yang ada disekitar. Sambil membakar dupa, saya menghadirkan danyang kampung setempat. Sebelumnya saya sempat berkomunikasi dengan dua sosok genderwo laki-aki dan perempuan yang berada tepat dipohon ganyam.
Setelah danyang saya hadirkan dan mencoba berkomunikasi, ternyata memang disana ada orang yang melakukan pesugihan dengan raja siluman. Alhasil karena danyang tersebut dari segi ilmu kalah sakti, maka di ijinkanlah pesugihan itu masuk disana.
Tepat sekitar 200 meter dari tempat saya, tiba-tiba ada sebuah rumah yang mengeluarkan cahaya merah seperti api. Saya kejar terus, lalu bertemu dengan sosok yang diceritakan kawan-kawan. Saya agak ngeri ketika bertemu dengan sosok tersebut. Wajahnya yang setengah hewan dengan dua taring yang mengeluarkan air liur yang lumayan banyak sedang bawahnya berwujud manusia biasa.
“Assallammualllaika ya ghaib”. Salam saya kepada sosok tersebut. Hingga pada akhirnya sosok tersebut berkata dengan nada mengancam, “Kamu siapa, lalu tujuan kamu apa mengejar saya. Jangan sampai kamu menembus batas karena semua ada batasnya,” kata sosok tersebut dengan nada marah.
“Kamu siapa sebenarnya dan tujuanmu apa di kampung sini?,” tanya saya kepada sosok tersebut.
“Kamu tidak perlu tahu saya, karena saya sudah mendapat ijin untuk melakukannya di sini, sudah banyak yang saya tumbalkan. Jangan sampai aku mengejar kamu karena kamu menembus batas wilayahku,” tambah dia dengan sedikit mengancam.
“Aku tidak akan menganggumu tapi jangan sampai kamu ganggu rumah orang yang sudah saya tempeli stiker PSJ ini, karena rumah–rumah tersebut dalam pemantauanku,” gertak saya juga waktu itu.
Akhirnya dia menerima kesepakatan bahwa tidak akan mengganggu rumah yang ada stiker PSJ. Dalam seketika akhirnya sosok tersebut hilang. Tidak dipungkiri memang sangat aneh dalam kampung itu karena setiap ada orang yang meninggal dunia maka akan merata dan menular hingga lima orang yang meninggal dalam waktu yang selisih tidak lama. Sosok tersebut berkata bahwa dia yang mengambil tumbal dari orang-orang kampung tersebut dengan sarana si pelaku menyediakan sajen yang ditempatkan didepan rumahnya atau biasanya melalui media makanan yang diberikan, sedang sang pemilik pertama sudah dihabisi dan menyusul istrinya yang masih disiksa, sehingga badannya digerogoti penyakit aneh.
Pada esok harinya, saya bertanya pada kawan saya tentang rumah yang menyala kemarin karena saya yakini sebagai pintu masuk dan keluar pelaku pesugihan. Rumah yang megah tersebut punya bapak Haji Marwan (nama samaran). Namun beliau sudah meninggal sekitar 3 tahun lalu, sedang istrinya sampai sekarang menderita sakit yang jarang orang tau karena beliau ditempatkan diatas rumah dan jarang tetangga yang mengetahui.
Jika dilihat secara logika memang ada kejanggalan pada penghuni rumah tersebut. Selain pekerjaan yang biasa, namun rumahnya megah dan mempunyai banyak kos-kosan sekitar 20 unit kamar di sebelah rumahnya. Sedang satu anaknya cacat mental, namun tak pernah bergaul di dalam masyarakat kampung.
Dari sini kita bisa melihat bahwa penanganan kasus pesugihan tak semudah mengatasi kasus kesurupan karena pesugihan sudah identik dengan tumbal nyawa dan disini memang dibutuhkan kemampuan ilmu yang luar biasa tapi kelemahan biasanya menyerang pada anak cucu kita yang lemah.
Kita bisa menolong yang memang kita kenal saja, selebihnya itu jangan sampai mengusik keberadaan mereka karena resiko pada nyawa kita dan keluarga kita yang lemah. Kasus ini memang kasus yang sungguh rumit dan butuh penanganan yang tak biasa. Hanya kuasa Tuhan yang bisa menghentikannya.
Apapun alasannya, pesugihan tidak dibolehkan dalam kehidupan karena sudah termasuk menyekutukan Tuhan. Azab didunia dan dialam ruh juga akan terjadi. Didunia para sosok pesugihan akan membantai keluarga dari mulai anak sampai keturunan-keturunannya tanpa tersisa, tergantung perjanjian dari awal. Kasihan anak cucu yang jadi korban, mereka tidak tahu apa-apa, sedang rejekinya sudah di ambil dulu.
Nikmatilah rejeki yang didapat sekecil apapun dan tetap bersyukur agar kita di jauhkan dari hal-hal yang bisa menjerumuskan kita ke dalam golongan iblis dengan melalui jalan pintas karena kelak anak cucu yang akan merasakan kutukan perjanjian pesugihan itu.
(By: FZ)