Connect with us

Hi, what are you looking for?

Gaib & Spiritual

Tangisan Pembalap Cantik

Sebut saja dia Bunga (19), duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah Durenan, Trenggalek. Sebagai pembalap wanita, Bunga sudah banyak mengikuti kejuaran balap dan mendapatkan piala penghargaan. Seakan sejalan dengan emansipasi wanita, dia pun tidak mau kalah dengan pembalap laki-laki pada umumnya. Namun na’as baginya, suatu kecelakaan merenggut nyawanya.

Berawal saat siang pukul 13.30 wib, Bunga bersama teman sebayanya mencoba motor balap yang telah di set up untuk persiapan balap. Tanpa menggunakan apparel safety yang seharusnya selalu diutamakan bagi seorang pembalap, meski saat setting motor. Dengan tanpa mengenakan helm serta baju khusus balap, Bunga menggeber motornya dengan kecepatan tinggi. Setelah mencapai jarak sekitar 200 meter, motor terlihat oleng kekiri dan “Praakkk,” sontak membuat teman-teman Bunga kaget. Semua berlarian menuju lokasi kecelakaan, nampak Bunga tergeletak bersimbah darah tidak bergerak sedikitpun. Na’as, Bunga ternyata sudah meninggal akibat kepalanya membentur dengan keras pembatas jalan.

Hari itu aku disibukkan memperbaiki sepeda motor yang rusak. Sampai menjelang magrib, baru semua pekerjaanku selesai. Sekitar pukul 19.30 wib, salah seorang temanku menelepon memberitahu kejadian tadi siang. Sambil ngobrol ditelepon didepan rumah, sekilas aku melihat ada seseorang berdiri. Nampak seorang  perempuan, masih muda, rambut tidak begitu panjang, dengan posisi kepala setengah menunduk. Karena penasaran saya mencoba komunikasi melalui batin. “Salam, siapakah dirimu, dari mana asalmu?” Belum sempat menjawab pertanyaanku, dia menangis tersedu-sedu. Lalu kutanyakan, “Mengapa kamu menangis?” Dia tetap tidak mau berbicara sedikitpun.

Mencoba hening sejenak untuk mencari tahu siapa sosok ini sesungguhnya. Handphone yang sedari tadi masih menyala langsung aku tutup. Ternyata dia adalah Bunga yang tadi siang mengalami kecelakaan. “Apakah kamu Bunga?” Sambil melirihkan suara tangisnya, dia mengangguk. Kucoba melihat kondisinya ternyata benar, kepala berdarah mengalir membasahi mukanya yang tertutup rambut, ditambah tangan yang patah terlihat jelas.

Seolah saya merasakan sakit yang dirasakan Bunga. Kucoba sempurnakan dengan memohon ijin Tuhan. Lalu aku bacakan doa sampai semua yang terluka berangsur kembali pulih. Suara tangisan Bunga mulai mereda, “Bunga, adakah yang ingin kau sampaikan kepadaku?” Suaranya lirih mencoba dia berkata, “Terima kasih mas, telah mendoakan aku sehingga aku kembali sempurna.” Aku pun tak kuasa menahan sesak didada karena kasihan melihat kondisinya. Sangat tampak terlihat dia menahan tangisnya, saat dia berbicara, “Mas, aku sangat sedih karena harus berpisah dengan orang tuaku, aku sadar ini karena kesalahanku yang tidak hati-hati. Mereka pasti sangat sedih melihat kematianku yang begitu cepat, serta adik-adiku yang masih kecil yang setiap hari bermain denganku dirumah. Kulihat ibuku menangis tiada henti ketika mendengar kabarku sudah tiada.”

Tangisnya mulai pecah ketika dia bercerita kondisi ibunya. “Sudahlah jangan bersedih Bunga. Ikhlaskan semua yang kau tinggalkan didunia. Kamu sekarang berada di alam yang berbeda. Semoga orang tuamu mengikhlaskan kepergianmu. Semua sudah terjadi dan semuga Tuhan mengampuni segala dosa-dosamu dan memberikan tepat yang terbaik di sisiNya.”

Tangis bunga mulai mereda, dia mulai menyadari dan menerima keadaan ini. Kemudian dia mengucapkan pamit kepadaku sampit menundukkan kepalanya. Sambil membaca doa aku kirimkan untuk mengiringi kepergiannya. Semoga tenang di alam sana. Amin.

(By : Destha)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gaib & Spiritual

Di dalam ajaran Islam di jawa terdapat empat jenis nafas yaitu nafas, anfas, anfas dan nufus. Dalam bahasa Jawa diucapkan “napas, tanapas, anpas, nupus.”...

Religi

Pada suatu kesempatan lalu , saya di perkenankan untuk singgah di Trenggalek . Memang di bulan februari kemarin, saya dapat kesempatan untuk berlibur 3...

Sastra

PUPUH I ASMARANDANA //Kasmaran panganggitgending / Basa Sunda lumayanan / Kasar sakalangkung awon / Kirang tindak tatakrama /Ngarang kirang panalar / Ngan bawining tina...

Wisata

Pantai Pucang sawit secara administratif berada di Desa Pucanglaban kec. Pucanglaban Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Desa Pucanglaban berada di pesisir Samudera Hindia yang dipenuhi oleh...

Translate »