Kisah ini berawal dari gemparnya dunia sosial media beberapa pekan laku didaerah Jawa Timur. Kala itu diceritakan tentang seorang anak kecil berusia 2,5 tahun yang tiba-tiba hilang di bawa sesosok makhluk ghaib.
Sebut saja namanya Andi. Bocah 2,5 tahun yang masih polos itu hilang misterius selama 2 hari 2 malam. Pada malam itu sehabis hujan yang sangat deras disertai angin, Andi meminta makan. Karena lauk pada malam itu habis, sang ibu akhirnya membelikan telor ditoko dekat rumahnya. Andi dan kakaknya, Ananda yang berusia 5 tahun diajak ibunya membeli bahan pokok di dekat rumahnya, setelah ibu sibuk membeli tiba-tiba sang kakak, Ananda menjerit histeris bahwa sang adik di bawah terbang sesosok makhluk hitam ke arah timur.
Setelah melihat anaknya diambil sesosok hitam, sang ibu lantas mengejar hingga 100 meter dari lokasi tersebut. Si ibu yang menjerit histeris itu akhirnya menggegerkan kampung sekitar. Warga kampung membantu mencarinya hingga sampai larut pagi namun tak membuahkan hasil. Warga sekitar sepakat akan mencarinya kembali.
Kejadian ini membuat gempar warga sekitar. Sehingga membuat warga dari kampung lain berbondong-bondong datang untuk melihat berita kebenarannya hingga banyak kalangan paranormal bersimpati membantu.
“Ada apa pak?,” tanya warga dari kampung lain.
“Itu ada anak kecil di gondol wewe gombel,” sahut bapak tua tersebut.
“Di kota besar ini masa ada pak, wewe gombel,” protes warga lain.
“Itu cerita ibunya sambil nangis-nangis tadi,” imbuh bapak tua tadi.
“Ah, paling kelelep disaluran air itu pak, kan kemarin hujan deras sekali,” sahut warga lain.
“Lha wong selokan sudah dibuka, bahkan diselami warga, tapi nyatanya tidak ditemukan,” tambah warga lainnya.
Setelah semalaman tidak ada hasil maka bergantian warga mencari dari pagi sampai sore. Namun belum juga membuahkan hasil. Bahkan tutup selokan dikampung tersebut dibuka hingga di obok-obok sampai menjelang Maghrib. Seusai sholat Isya para warga mengadakan pengajian hingga khataman Qur’an. Semakin malam kampung tersebut pun semakin ramai.
Aroma kemenyan yang dibakar para paranormal semerbak hingga ratusan meter. Alunan gending jaranan semakin menambah mistis wilayah tersebut. Para polisi hingga Linmas sampai terjun dilokasi karena banyaknya warga yang ingin menyaksikan kebenaran kabar tersebut.
Seorang paranormal berkata bahwa larut malam nanti akan dikembalikan dengan syarat bahwa warga harus minggir dan lokasi harus sepi. Karena penasaran saya akhirnya ikut terjun ke lokasi. Dhanyang saya hadirkan, lalu petunjuk satu persatu terjawab.
“Iku tumbal… Iku tumbal… (Itu tumbal… Itu tumbal…),” kata si dhanyang.
“Maksud’e pripun (Maksudnya bagaimana) tolong jelaskan,” sahut saya.
“Berdirilah ditempat hilangnya anak itu, lalu ragasukma ikuti jalurnya,” tambahnya.
Saya pun berdiri tepat dilokasi hilangnya anak tersebut hilang. Hingga sukma saya tertarik ke alur cerita hilangnya anak itu kemarin. Sesosok tinggi besar dengan badan tidak begitu gemuk, berkulit hitam seperti siluman dengan wajah buruk hampir menyerang saya.
“Kamu siapa, jangan menghalangi tumbalku,” teriak sosok itu.
“Kasihan anak itu masih kecil,” bantah saya.
“Gantikan saya tumbal nyawa anak kecil, anak ini sudah milik saya karena tuanku sudah menandai anak ini sebagai tumbalku,” tambahnya.
“Apa tidak bisa dinego dengan hewan?,” kata saya pelan.
“Besok anak ini akan saya kembalikan raganya, sesuai dengan nama dhanyangnya,” sambil teriak dan langsung pergi.
Semakin larut para warga masih terpejam dan terus mencari dengan membawa beberapa peralatan dapur dan menabuhinya. Mereka percaya bahwa wewe gombel akan melepas anak itu kalau terdengar suara bunyi alat dapur.
Sampai dengan Subuh, sang anak masih tidak ditemukan. Hingga pada pagi hari jam 8, anak itu ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di gorong-gorong selokan, sekitar 500 meter dari rumahnya.
BY : FZ