Pada suatu kesempatan lalu , saya di perkenankan untuk singgah di Trenggalek . Memang di bulan februari kemarin, saya dapat kesempatan untuk berlibur 3 hari. Tak saya sia-siakan pada kesempatan kali ini saya mencoba menjejakkan kaki di Trenggalek untuk sekedar melepas penat di keramaian kota. Saya memilih Trenggalek sebagai kota untuk mengisi liburan saya saat itu , selain tak pernah ke kota dengan julukan “Kota Keripik Tempe” itu juga banyak beredar info-info peninggalan kuno para leluhur pada jaman dulu.
Pada hari pertama saya hanya ingin menikmati suasana kota Trenggalek dengan berkeliling di sekitar tengah kota karena cuaca pada hari itu memang belum cukup mendukung, lalu pada hari ke 2 saya melanjutkan berpetualangan di sekitar taman kota tepatnya di daerah Bukit Ja’a , selain itu wisata taman kota di bukit ja’as juga menyediakan pemandangan yang sangat luar biasa . Pemandangan untuk melihat sekitar kota trenggalek dari atas buki.
Dalam perjalanan naik ke bukit ja’as saya menyempatkan diri untuk sowan ke sebuah makam Mantan Kadipaten Trenggalek pada abad XVIII yaitu Makam Eyang Patih Singoyudho Manggoloyudho , nampak sepi tak ada peziarah waktu itu juga juru kunci tak saya temui , suasana makam begitu sepi namun energi di sana cukup untuk menyehatkan badan.
Komplek Makam dari bawah , ada tangga naik sekitar 20M, Kanan kiri ada banyak makam
By ; Fauzi Marley
