Dalam berkehidupan sosial dan sehari-hari kita tak luput dengan istilah tata krama. Dimanapun dan siapapun, jika kita menginjakkan kaki ditanah orang, maka peribahasa “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” yang artiny jika kita berada ditanah atau daerah yang bukan tempat lahir kita maka disana tata krama harus dipakai.
Dan salah satu hasil budaya Jawa yang paling tampak adalah adanya tata nilai dalam komunikasi yang amat berbeda dengan bahasa-bahasa lainya. Bahasa Jawa begitu kompleks dan rumit. Bisa jadi ini bahasa terlengkap didunia. Dalam bahasa Jawa, memperhatikan sebuah tata bahasa yang disebutnya sebagai tata krama. Tata krama adalah sebuah ilmu bahasa yang menekankan pada sebuah seni komunikasi dengan memperhatikan beberapa aspek penting seperti penghormatan, rasa penghargaan, strata sosial, dan sebagainya. Dimana penekanan dalam tata krama adalah untuk memelihara rasa saling menghormati, menghargai dan memulyakan diantara manusia.
Orang jawa melihat, tata bahasa atau tata krama itu penting, sebab ini persoalan rasa. Harus ada pembedaan dalam berbahasa dengan setiap orang. Orang yang lebih tua atau lebih berilmu atau lebih tinggi seharusnya mendapatkan penghormatan dan penghargaan yang diwujudkan dalam bahasa. Walaupun mungkin ini tidak berlaku dalam bahasa selain Jawa.
Dalam kehidupan pendidikan, kita diperkenalkan dengan istilah “Mikul ndhuwur mendhem njero.” Dimana ajaran orang tua maupun leluhur harus kita hormati dan juga kritisi. Atau dengan kata lain, kritis. Yaitu tegas kepada suatu hal dimana yang baik kita ambil, sedang yang buruk kita singkirkan. Dalam kata sehari-hari adalah “Setinggi-tingginya engkau terbang, kelak mati akan dikuburkan orang lain.”
BY : FZ
Baca Juga Tumbal Pesugihan Balita